Resensi Novel Refrain
Judul
Buku : Refrain “Saat Cinta Selalu Pulang”
Jenis
Buku : Novel Remaja
Pengarang
: Winna Efendi
Penerbit
: Gagas Media
Cetakan
: Kedua, 2009
Tebal
Buku : vi, 318 hlm ; 13 x 19 cm
Harga
: Rp 46.000,00
Winna Efendi adalah seorang Capicorn
kelahiran Jakarta, tahun 1986. Buku-bukunya yang telah diterbitkan adalah :
Kenangan Abu-Abu (Februari 2008) dan Ai (Gagas Media, Februari 2009). Refrain
adalah novel ketiganya. Sekarang ini Winna aktif sebagai kontributor komunitas
fashion online,sekaligus bekerja full-time dibidang keuangan.
Nata dan Niki adalah dua orang sahabat yang memiliki kebiasaan berbaring
menunggu matahari terbenam sambil mengobrol tentang PR yang belum selesai,
ujian besok pagi, hari-hari di sekolah di atas trampolin yang telah usang.
Tiba-tiba Niki bertanya pada Nata bagaimana rasanya jatuh cinta. Nata sedikit
kelimpungan menanggapi pertanyaan Niki yang tidak biasa. Nata hanya menganggap
pertanyaan Niki itu adalah sebuah angin berlalu. Niki bertanya padaya, siapa
yang akan jatuh cinta duluan di antara mereka berdua. Nata hanya tersenyum dan
mengangkat bahu. Mereka berjanji untuk saling cerita jika nanti ada salah satu
di antara mereka yang jatuh cinta duluan.
Niki adalah anak pertama yang sudah
duduk di bangku SMA sedang heboh-hebohnya melewati masa rabelling yang
mengikutsertakan mood swing akut, keinginan untuk jadi seperti
teman-temannya yang lain.
Pertama kali Nata mengenal Niki menganggap Niki adalah seorang gadis yang cuek
akan penampilan. Tetapi setelah mulai masuk di SMA, Niki berubah menjadi gadis
feminim dan suka berdandan jika akan pergi ke sekolah. Nata menyadari perubahan
yang terjadi pada sahabatnya itu.
Setiap hari mereka berangkat ke
sekolah bersama-sama naik sepeda. Rumah mereka berdekatan. Sesekali mereka
pernah terlambat ke sekolah karena Nata terlalu lama menunggui Niki yang
kelamaan berdandan.
Di sekolah Nata dan Niki berada
dalam kelas yang sama. Mereka dikenal baik oleh teman-temannya.
Niki adalah seorang gadis yang aktif dan ingin sekali masuk dalam tim
cheerleader Helena. Helena adalah ketua tim cheerleader yang ada di SMA Harapan
yang sangat terkenal, serta menjadi idaman para cowok-cowok satu sekolah.
Akhirnya Niki diterima Helena masuk dalam tim cheersnya.
Suatu
ketika terdengar kabar bahwa akan ada murid baru keturunan Indo yang merupakan
anak dari model dan desaigner terkenal yaitu Vidia Rossa. Serentak kabar
tersebut membuat perasaan Niki tidak karuan karena ia tidak percaya bahwa anak
dari idolanya,yaitu Vidia Rossa akan satu sekolah dengan dia.
Ternyata kabar tersebut benar
adanya. Tak lama kemudian ada seorang gadis yang bertubuh tinggi yang seusia
dengan Niki datang. Niki ternyata belum pernah melihat sosok gadis seperti dia
di SMA Harapan, namanya Annalise. Ketika Anna sedang mengurus perpindahannya ke
sekolah tersebut, tiba-tiba Anna merasa sakit perut dan memutuskan untuk pergi
ke UKS. Di UKS ia bertemu Nata yang sedang tidur-tiduran. Mereka terlibat
perbincangan disana. Nata mempersilakan Anna untuk tidur di tempat tidur kecil
yang dikhususkan untuk orang yang sakit.
Tak lama kemudian Niki datang dengan
dandanan yang sedikit berantakan akibat latihan cheers yang sangat menguras
tenaganya dan mengagumi Anna.
Anna berspekulasi mereka pacaran. Tetapi itu langsung ditepis oleh Nata dan
Niki. Sikap persahabatan Niki awalnya tak ditanggapi Anna. Anna merasa bosan
dengan tipe persahabatan yang dijalani Nata dan Niki. Ia merasa bahwa
persahabatan yang pernah ia alami tidak pernah awet karena ia selalu
pindah-pindah mengikut mamanya. Sejak saat itulah Niki menganggap bahwa Anna adalah
sahabatnya.
Niki mengajak Anna untuk cheers.
Tetapi ajakan Niki ditolak oleh Anna yang memilih untuk menekuni dibidang
fotografi. Anna merasa bahwa fotografi adalah ekskul yang paling tepat yang
dipilihnya karena ia sangat suka sekali memotret.
Suatu kali saat sedang berada di perpustakaan sambil membaca-baca buku,
tiba-tiba Helena datang untuk menawarkan Anna untuk ikut dalam tim
cheerleadernya. Anna menolaknya dengan halus meskipun berulang kali Helena
menawarkan kesempatan yang jarang sekali diberikan cuma-cuma. Helena merasa
sedikit kesal dengan penolakan yang diberikan Anna dan menganggap Anna “sok”.
Saat selesai latihan cheers, tiba-tiba tim cheers Helena sedang membicarakan
tentang Anna. Sahabat-sahabat Helena menanyakan tentang Anna pada Niki. Mereka
merasa dibohongi oleh Anna karena sedikitpun Anna tidak pernah bercerita
tentang dirinya pada teman-temannya termasuk Nata dan Niki. Mereka tidak pernah
tau apakah memang benar Anna adalah anak dari model dan designer terkenal,
Vidia Rossa ataupun bukan. Selama ini Anna tidak pernah sekalipun diantar
ataupun dijemput oleh Vidia Rossa yang katanya adalah mamanya. Tetapi Niki
tidak terlalu menghiraukan ocehan teman-temannya dan berusaha menepis omongan
mereka. Niki percaya bahwa Anna adalah anak dari Vidia Rossa. Niki kemudian
segera bergegas untuk pulang karena Nata sudah menunggunya lama.
Keesokan harinya, Niki menemukan Anna sedang memikirkan sesuatu. Niki memaksa
Anna untuk bercerita karena Niki sudah menganggap Anna sebagai sahabatnya. Dan
akhirnya Anna memutuskan untuk bercerita padanya.
Hari itu adalah hari ulang tahun
Anna. Mama Anna sedang pergi ke New York dan berjanji untuk pulang saat Anna
berulang tahun. Dan pada saat itu juga Anna ingin menjemput mamanya di bandara.
Kemudian Niki mempunyai ide. Ia
mengajak Anna dan Nata untuk membolos pelajaran kimia dan memutuskan untuk
pergi ke bandara menjemput mamanya Anna. Dan akhirnya mereka memutuskan untuk
pergi ke bandara.
Setelah sampai di bandara, Anna,
Niki dan Nata sudah lama menunggu kedatangan pesawat dari New York. Sudah lama
mereka bertiga duduk menunggu mamanya Anna datang. Tapi ternyata mamanya Anna
tidak jadi pulang ke Jakarta. Hal itu diketahui Anna saat tantenya, tante Najwa
meneleponnya untuk mengabari bahwa mamanya tidak jadi pulang ke Jakarta karena
masih banyak kerjaan. Sopir Anna sudah menunggu lama di sekolah tetapi Anna
sudah pulang duluan dan tidak mengabarinya terlebih dahulu kalau pulang dulu.
Anna merasa sedih sekali ketika tahu
bahwa mamanya tidak jadi kembali ke Jakarta. Anna menangis dan Niki memeluknya
untuk menenangkan Anna.
Setelah itu mereka kembali ke rumah.
Anna mengajak Nata dan Niki untuk ke rumahnya. Dan akhirnya mereka pergi ke
rumah Anna.
Saat berada di rumah Anna,Niki tahu
bagaimana rasanya tinggal di rumah yang besar sendirian. Itulah yang dialami
Anna saat ini. Semenjak mamanya pergi ke New York, Anna hanya tinggal bersama
tantenya, tante Najwa, satu-satunya kerabat yang ia miliki di Jakarta. Niki
bertanya tentang papa Anna. Anna mengatakan bahwa papa dan mamanya sudah lama
brecerai. Hal tersebut sangat dirahasiakan oleh mama Anna maupun Anna agar
berita tersebut tidak menyebar ke media karena akan mengakibatkan terganggunya
pekerjaan mamanya Anna.
Tiba-tiba Anna masuk ke dalam kamar
Anna dan melihat semua hasil karya Anna memotret . Niki menganggap bahwa hasil
karya Anna sangat bagus dan melebihi fotografer-fotografer handal.
Tidak terasa sudah malam. Nata dan
Niki berpamitan untuk pulang. Sesampainya di rumah, orang tua Niki cemas karena
Niki baru pulang dari rumah malam hari tanpa memberi kabar sebelumnya.
Suatu hari saat ada pensi, Nata dipaksa tampil oleh Niki. Permainan gitar Nata
sangat hebat. Awalnya Nata menolak permintaan Niki untuk tampil. Alasannya
adalah tiap kali tampil di depan umum, dia merasa demam panggung. Nata akan
melakukan permintaan Niki apabila Niki mau datang untuk memberi semangat pada
Nata. Niki baru ingat kalau dia juga harus memberi semangat pada tim basket SMA
Harapan yang bertanding dengan SMA Pelita pada saat itu, sebagai tim
cheerleader. Akhirnya Niki memaksakan untuk datang menyemangati Nata. Ternyata
saat itu juga pertandingan basket sudah selesai.
Saat berada di lapangan basket,
ternyata diam-diam Oliver memperhatikan gerak-gerik Niki. Oliver adalah ketua
tim basket dari SMA Pelita. Oliver penasaran dengan Niki, dan akhirnya ia
mengikuti Niki sampai di tempat dimana Nata tampil. Oliver suka melihat Niki
dan ia mengajak Niki kenalan. Awalnya Niki ragu untuk memberikan nomer Hpnya.
Keesokan harinya Niki dijemput Oliver untuk mengajaknya pergi mentraktir ice
cream di kafe yang biasa dikunjungi Oliver. Dan saat akan pulang, Niki
memberikan nomer Hpnya pada Oliver. Helena heran melihat Oliver malah mengajak
Niki,bukan dia.
Hari demi hari Niki dan Oliver semakin dekat. Itulah yang menyebabkan
akhir-akhir ini Niki jarang pulang bersama Nata dan menghabiskan waktu bersama
Nata di atas trampolin, seperti kebiasaan mereka sehari-hari. Nata mulai merasa
cemburu dengan kedekatan Niki dan Oliver.
Saat mendekati hari Valentine, Nata
diam-diam menulis pesan dan kemudian memasukkannya pada kotak secret admirer.
Secret admirer adalah kotak yang digunakan untuk menyimpan surat yang
akan ditujukan pada salah seorang yang digemari karena si penulis hanya
mengaguminya dan tidak berani untuk mengungkapkannya. Ternyata apa yang
dilakukan Nata diketahui oleh Annalise. Anna hanya diam dan bingung melihat
Nata berjalan mengendap-endap untuk memasukkan sebuah surat ke dalam kotak
tersebut. Surat tersebut akan ditujukan kepada Niki.
Saat hari Valentine tiba, kotak
tersebut dibuka dan diberikan pada semua orang yang namanya tercantum pada
surat tersebut. Nata, Niki, dan Anna juga tidak ketinggalan mendapat surat dari
penggemar mereka. Jantung Nata berdebar-debar saat mengetahui suratnya dipegang
oleh Niki. Namun sebisa mungkin Nata menyembunyikan kegelisahannya agar tidak
diketahui Niki.
Sepulang sekolah, Anna
memberitahukan apa yang kemarin dilihatnya di perpustakaan. Nata kaget dan
berusaha menyembunyikan perasaan sukanya kepada Niki. Tapi Anna sudah tahu
duluan. Anna berkata pada Nata untuk segera mengungkapkan apa yang dirasakannya
terhadap Niki. Tetapi Nata hanya diam dan menunggu waktu yang tepat untuk
mengungkapkan perasaannya itu terhadap sahabatnya karena dia tidak mau merusak
persahabatan yang selama ini terjalin.
Saat malamnya ia merasa sudah yakin
untuk menyatakan perasaannya terhadap Niki. Tapi sebelum Nata bercerita, Niki
kemudian bilang kalau dia sama Oliver sudah jadian. Seketika itu Nata merasa
sedih. Tapi tak masalah bagi Nata, asalkan Niki bahagia dengan orang yang dia
cintai.
Keesokan harinya, sepulang sekolah, Nata dan Niki pergi ke rumah Anna. Saat itu
Niki memaksa untuk masuk ke dalam kamar Anna untuk memilih foto-foto Anna untuk
perlombaan fotografer. Tanpa sengaja Niki menemukan foto-foto Nata yang diambil
diam-diam oleh Anna. Kemudian Anna masuk ke kamarnya dan menemukan Niki sedang
melihat isi kotak itu. Ternyata selama ini Anna menyukai Nata. Tetapi kemudian
Nata dan Anna memutuskan untuk tetap bersahabat.
Persahabatan mereka tetap berjalan
harmonis sampai kedatangan Vidia Rossa ke Jakarta untuk mengajak Anna pindah ke
Milan. Anna merasa sangat berat untuk meninggalkan teman-temannya. Kabar ini
membuat mereka sedih dan Anna tidak bisa menolak permintaan mamanya. Malam
harinya Vidia Rossa membuat pesta di rumahnya sebagai pesta perpisahan. Di
malam pesta perpisahan Nata dan Niki mengatakan fakta tentang Anna yang tidak
diketahui mamanya dan akhirnya membuat Vidia luluh saat ia melihat kamar Anna.
Dan kemudian Vidia memutuskan untuk tidak pindah ke Milan, Anna tetap di
Jakarta. Vidia berjanji akan cepat kembali untuk bersama Anna di Jakarta.
Ujian akhir semakin dekat. Niki masih bingung atas masa depannya padahal Nata
dan Anna sudah mempunyai cita-cita. Nata ingin menjadi pemusik sedangkan Anna
akan tetap menekuni dibidang fotografer.
Malam harinya Niki masuk ke kamar
Nata. Ia menemukan lagu ciptaan Nata yang berisi cinta untuk dirinya. Nata
tiba-tiba masuk membuat Niki kaku dan mencoba berlari. Nata berusaha
mencegahnya dan berusaha menjelaskan kepada Niki. Tetapi Niki tetap tidak mau
mendengar penjelasannya. Ternyata selama ini Nata menyukai Niki.
Hari ke hari pun Niki menjauhi Nata
dan Anna dan ia jadi bermain dengan Helena. Belajar pun bersama Helena. Belajar
bersama tapi ujungnya hanya bergosip bersama teman-teman Helena yang lain.
Hingga Helena bercerita bahwa ia pernah ke rumah Oliver, berbincang mengenai
keluarga Oliver, bahkan mengenai Sasha,mantan Oliver , yang masih dicintai
Oliver. Niki pun semakin merasa bimbang akan cinta Oliver kepadanya.
Suatu
saat Niki melihat Anna dan Nata sedang bermain di trampolin yang sering
digunakan Niki dan Nata bermain dan berbagi cerita. Niki merasa jengkel saat
mengetahui yang berada di trampolin itu adalah orang lain, bukan Niki. Padahal
Nata dan Niki berjanji untuk tidak mempersilakan orang lain ada di trampolin
itu kecuali Niki dan Nata.
Anna yang tidak tahan melihat
pertengkaran hebat yang terjadi antara kedua sahabatnya berusaha mendamaikan
mereka agar mereka bisa bersahabat kembali. Tetapi Niki tetap berkeras hati.
Sebenarnya dia memang rindu berkumpul lagi bersama sahabat-sahabatnya itu.
Keesokan
harinya mereka kembali bersekolah. Di sekolah sedang heboh membicarakan tentang
promnight. Niki lupa akan acara itu, bahkan ia sama sekali belum
mempersiapkan baju yang tepat untuk ia gunakan di acara promnight tersebut
bersama Oliver.
Sehari sebelum prom, Niki sibuk
berbelanja untuk mencari baju bersama mama dan adiknya. Ternyata tidak ada
satupun yang cocok untuk dia. Mama Niki membantu Niki untuk mencarikan baju.
Akhirnya beliau menemukan baju lamanya yang masih bagus. Kemudian beliau
berinisiatif untuk sedikit merubah gaun tersebut. Kemudian esok harinya gaun
tersebut diberikan pada Niki. Niki menyukainya dan berterima kasih pada
mamanya.
Tiba-tiba telepon berdering, Niki
yang mengangkat telepon itu. Dari Oliver. Oliver menelepon dan mengabari bahwa
ia tidak bisa datang ke acara prom karena sakit. Niki membiarkan Oliver
beristirahat dan tidak usah datang ke acara prom.
Kemudian Niki ingin menjenguk Oliver
di rumahnya. Setiba di rumah Oliver, Niki kaget dan tidak menemukan Oliver di
rumahnya. Kata satpam penjaga rumahnya, Oliver pergi ke pesta prom baru saja.
Kemudian Niki segera menyusulnya. Di prom, ia seketika kaget melihat Oliver
datang bersama Helena. Tidak disangka ternyata mereka sudah merencanakan semua
ini. Kemudian Nata datang dan membawa Niki pulang. Selama perjalanan Niki tetap
terus menangis.
Kejadian semalam menyadarkan mereka.
Akhirnya mereka bersahabat kembali.
Nata
menyimpan rahasia bahwa ia diterima sekolah musik di luar negeri dan tidak
memeberitahukannya pada Niki. Sampai suatu saat Niki mengetahui semua yang
disembunyikan Nata.
Mau tidak mau Nata tetap harus bercerita
kepada Niki. Setelah Niki mengetahui kabar tersebut, Niki sedih. Dan akhirnya
Niki merelakan Nata untuk pergi bersekolah ke luar negeri. Berat rasanya bagi
Niki untuk melepas Nata. Tapi ini semua demi cita-cita Nata.
Hingga 6 tahun kemudian Nata pulang
mendatangi Niki yang saat itu sedang bermain bersama anak-anak. Kini Niki
berprofesi sebagai guru. Nata mendatanginya dan mereka akhirnya menjadi
pasangan. Sedangkan Anna berpasangan dengan Dhani, kakaknya Nata.
Dalam novel tersebut dapat diketahui bahwa si penulis menggunakan bahasa yang
mudah dipahami oleh pembacanya. Bentuk novelnya pun unik. Terdapat amplop biru
yang pada saat hari valentine dikirimkan Nata kepada Niki, membuat para pembaca
tertarik untuk membacanya.
Namun sayangnya dalam novel ini di setiap ceritanya harus ada yang terluka.
Tentang tiga sahabat yang merasa saling memiliki meskipun diam-diam saling
melukai. Ini kisah tentang harapan yang hampir hilang. Sebuah kisah tentang
cinta yang nyaris sempurna, kecuali rasa sakit karena persahabatan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar