Dipowinatan atau yang lebih dikenal dengan Dipowisata merupakan sebuah kampung yang terletak di tengah kota Yogyakarta dengan dinamika kehidupan sosial yang tidak berbeda dengan kampung yang lain, namun jika diperhatikan di sepanjang jalanan kampung sangat tertata dengan rapi, sehingga sangat menarik untuk dikunjungi. Tepatnya berada tidak jauh dari pusat kota kurang lebih hanya 1 km dari Malioboro dan 700 meter dari titik nol. Dari nol km kota Yogyakarta, kita hanya perlu ke arah timur hingga sampai perempatan Gondomanan, kemudian dilanjutkan ke selatan kira-kira sejauh 500 meter. Setelah sampai di Purawisata kita bisa langsung masuk ke arah timur untuk menuju lokasi Kampung Wisata Dipowinatan. Kampung Wisata Dipowinatan masuk ke dalam wilayah administratif Kelurahan Keprakan, Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY.
Kampung wisata Dipowinatan diresmikan sejak tanggal
4 November 2006 dan dihadiri oleh tamu undangan luar negeri seperti Republik
Ceko, Slovakia dan Colombia. Kampung wisata Dipowinatan ini namanya diambil
dari nama kampung ini sendiri. Fokus dari kampung wisata ini menawarkan
rutinitas kehidupan sehari-hari warga atau kehidupan sosial budaya
masyarakatnya. Nah, dulunya kampung ini menjadi tempat tinggal bagi seorang
Pangeran hingga wafat kemudian kampung ini dinamakan Kampung Dipowinatan. Dulunya
kampung ini terdiri dari 2 kampung, karena di kampung ini hampir seluruhnya
ditinggali oleh trah (keluarga) dari Pangeran ini dengan kebudayaannya yang
masih kental dengan budaya dan adat Jawa. Kemudian dengan berjalannya waktu
kampung wisata yang ini manjadi sebuah kampung wisata dengan branding sosial
budaya.
Susunan
Struktur Organisasi Kampung Wisata Dipowinatan
Atraksi wisata
di kampung wisata Dipowinatan berbasis budaya tradisi, dikemas ke dalam budaya
tradisi Jawa termasuk dengan mengenal pakaian adat. Disini wisatawan boleh
mencoba, ataupun memakai pakaian Jawa, nah untuk pakaian yang disediakan yaitu
pakaian adat gaya Jogja Mataram. Ukuran pakaian juga telah disesuaikan, bukan
hanya untuk orang Indonesia yang postur tubuhnya pendek atau kecil, namun juga
telah disediakan beragam ukuran pakaian untuk postur tubuh wisatawan
mancanegara. Kemudian, untuk atraksi budaya tradisi Jawa lainnya yang terdapat
di Kampung Wisata Dipowinatan meliputi:
-
The Enjoy Culture : atraksi
ini meliputi tata cara penyambutan tamu dari pihak pengelola atau masyarakat
Dipowinatan dengan menggunakan pakaian adat Jawa, untuk laki-laki menggunakan
Beskap, kemudian untuk perempuan dengan kebaya beserta kondean atau memakai
sanggul dan secara simbolis mengalungi bunga kepada tamu. Keunikannya lagi di
kampung wisata Dipowinatan ini setelah upacara penyambutan tamu kemudian
diberikan welcome drink berupa minuman “beras kencur”. Nah, untuk atraksi the
enjoy culture yang lain berupa kegiatan belajar tentang kesenian yang
dikembangkan oleh Dipowinatan, mencoba atau memakai pakaian adat, mengikuti
kegiatan atau menyaksikan upacara tradisi seperti "Merti Golong Gilik" (ceremonial culture)
- Visiting Family : wisatawan akan diajarkan dalam hal membina keluarga, mendidik anak, bagaimana proses anaknya hingga tumbuh menjadi dewasa, kemudian menikahkan anaknya. Semua itu terkait dengan filosofi tradisi siklus daur hidup. Karena masyarakat Jawa sudah terikat tradisi sejak dalam kandungan yang meliputi tradisi mitoni (7 bulanan), kemudian anaknya lahir ada tradisi yang namanya brokohan, Tedak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tedak siten dikenal juga sebagai upacara turun tanah. ‘Tedak’ berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara tedak siten ini dilakukan sebagai rangkaian acara yang bertujuan agar si kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri. Tradisi ini dijalankan saat si kecil berusia hitungan ke-tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran jawa. Perlu diketahui juga bahwa hitungan satu bulan dalam pasaran jawa berjumlah 36 hari. Jadi bulan ke-tujuh kalender jawa bagi kelahiran si bayi setara dengan 8 bulan kalender masehi. Kemudian si anak masuk akil baliq ada tradisi supitan (khitanan), kemudian ada tradisi ketika si anak menikah, hingga meninggal dunia.
- Atraksi kuliner : meliputi kegiatan mulai dari pembelanjaan bahan makanan sampai pengolahan makanan dimana tamu dapat mengikuti segala kegiatan sesuai dengan reservasi awal.
- Atraksi kerajinan : karena sebagian masyarakat Dipowinatan memiliki keahlian sebagai pengrajin khususnya membuat kerajinan yang sangat khas yang dibuat dengan bahan dasar tempurung luak, nah di sini wisatawan dapat mengikuti mulai dari proses pengolahan kemudian hasilnya dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
- Interaksi sosial budaya : meliputi cara berkomunikasi dengan penduduk lokal dan adat masyarakat setempat. Hal ini banyak dilakukan oleh wisatawan mancanegara dengan mengenakan pakaian adat Jawa gaya Jogja Mataram untuk mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk sekedar menyapa atau berinteraksi langsung dengan masyarakat, selain itu wisatawan biasanya bermain dengan anak-anak yang ada di kampung, dsb.
- SEGO KETAN artinya Sesarengan Golek Ilmu lan Kekarepan Ing Dipowinatan (bersama-sama mencari ilmu dan pengetahuan di Dipowinatan): hal ini terkait dengan budaya yang meliputi bagaimana mengenal budaya rumah Jawa, Pakaian adat Jawa, upacara tradisional Jawa, bagaimana merangkai hiasan janur yang spesifik untuk acara pernikahan.
Kemudian yang selanjutnya selain atraksi wisata yang ditawarkan, ada pula kegiatan utama dari kampung wisata Dipowinatan yaitu blusukan, jadi dalam hal ini wisatawan keliling atau menjelajahi kampung Dipowisata ini.
- Visiting Family : wisatawan akan diajarkan dalam hal membina keluarga, mendidik anak, bagaimana proses anaknya hingga tumbuh menjadi dewasa, kemudian menikahkan anaknya. Semua itu terkait dengan filosofi tradisi siklus daur hidup. Karena masyarakat Jawa sudah terikat tradisi sejak dalam kandungan yang meliputi tradisi mitoni (7 bulanan), kemudian anaknya lahir ada tradisi yang namanya brokohan, Tedak siten merupakan budaya warisan leluhur masyarakat Jawa untuk bayi yang berusia sekitar tujuh atau delapan bulan. Tedak siten dikenal juga sebagai upacara turun tanah. ‘Tedak’ berarti turun dan ‘siten’ berasal dari kata ‘siti’ yang berarti tanah. Upacara tedak siten ini dilakukan sebagai rangkaian acara yang bertujuan agar si kecil tumbuh menjadi anak yang mandiri. Tradisi ini dijalankan saat si kecil berusia hitungan ke-tujuh bulan dari hari kelahirannya dalam hitungan pasaran jawa. Perlu diketahui juga bahwa hitungan satu bulan dalam pasaran jawa berjumlah 36 hari. Jadi bulan ke-tujuh kalender jawa bagi kelahiran si bayi setara dengan 8 bulan kalender masehi. Kemudian si anak masuk akil baliq ada tradisi supitan (khitanan), kemudian ada tradisi ketika si anak menikah, hingga meninggal dunia.
- Atraksi kuliner : meliputi kegiatan mulai dari pembelanjaan bahan makanan sampai pengolahan makanan dimana tamu dapat mengikuti segala kegiatan sesuai dengan reservasi awal.
Pembuatan arem-arem
- Atraksi kerajinan : karena sebagian masyarakat Dipowinatan memiliki keahlian sebagai pengrajin khususnya membuat kerajinan yang sangat khas yang dibuat dengan bahan dasar tempurung luak, nah di sini wisatawan dapat mengikuti mulai dari proses pengolahan kemudian hasilnya dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
- Interaksi sosial budaya : meliputi cara berkomunikasi dengan penduduk lokal dan adat masyarakat setempat. Hal ini banyak dilakukan oleh wisatawan mancanegara dengan mengenakan pakaian adat Jawa gaya Jogja Mataram untuk mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk sekedar menyapa atau berinteraksi langsung dengan masyarakat, selain itu wisatawan biasanya bermain dengan anak-anak yang ada di kampung, dsb.
Berinteraksi dengan masyarakat (ketika tamu disuruh mencicipi makanan dari warga) |
- SEGO KETAN artinya Sesarengan Golek Ilmu lan Kekarepan Ing Dipowinatan (bersama-sama mencari ilmu dan pengetahuan di Dipowinatan): hal ini terkait dengan budaya yang meliputi bagaimana mengenal budaya rumah Jawa, Pakaian adat Jawa, upacara tradisional Jawa, bagaimana merangkai hiasan janur yang spesifik untuk acara pernikahan.
Kemudian yang selanjutnya selain atraksi wisata yang ditawarkan, ada pula kegiatan utama dari kampung wisata Dipowinatan yaitu blusukan, jadi dalam hal ini wisatawan keliling atau menjelajahi kampung Dipowisata ini.
Blusukan Kampung |
Sasaran Pasar
meliputi remaja, dewasa hingga orang tua karena mengingat sasaran utama dari kampung
wisata Dipowinatan ini yaitu Eropa Timur pada khususnya dengan kajian yang
dalam seperti argumen yang telah disampaikan dari pihak Dipowinatan (Bapak
Sigit) karena pada tahun-tahun kemarin negara Eropa Timur sempat menjadi negara
tertutup yang tidak memiliki atau tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan
negara lain. Sehingga banyak sekali negara seperti Ceko, Slovakia tidak
mengetahui kehidupan di dunia luar. Ketika sudah menjadi global atau semakin
modern, warga Eropa Timur bisa pergi kemana saja dan tentunya mereka memiliki
daya beli yang cukup, sehingga mereka memiliki keinginan untuk berkeliling ke
luar negeri terus. Tetapi saat ini kampung wisata Dipowinatan juga telah
mengembangkan sasarannya ke negara-negara Jepang, India, dan Eropa Barat lainnya.
Wisatawan asing yang sedang mengisi buku tamu
#Minat
wisatawan lokal terhadap kampung Wisata Dipowinatan yaitu setelah adanya
program paket “SEGO KETAN” hal ini sangat memikat minat wisatawan lokal baik di
Yogyakarta maupun di luar Yogya, karena banyak minat dari mereka untuk belajar
bagaimana membuat rangkaian janur yang unik untuk acara pernikahan, apalagi
orang di luar Yogya pada umumnya yang ingin mengetahui banyak hal tentang
upacara adat Jawa.
Ini adalah foto Bapak Marsito Merto dalam acara SEGO KETAN untuk memberikan penyambutan sekaligus beliau sebagai founder atau pencetus kampung wisata Dipowinatan
Target Kunjungan,
setiap tahun kampung wisata Dipowinatan menargetkan 1000 pengunjung. Berdasarkan
pengalaman untuk wisatawan dari Eropa Timur ketika musim panas dan dingin
sangat terasa sekali perbedaannya. Pada bulan Desember-Februari angka kunjungan
Eropa Timur ke Dipowisata ini turun drastis, karena mereka lebih banyak
menghabiskan waktu di negaranya. Pada bulan Januari-Februari orang Eropa Timur baru
memasuki tahapan penyusunan perjalanan. Pada bulan Maret-April orang Eropa
Timur sudah memulai melakukan perjalanan. Untuk puncak perjalanan atau
kunjungan wisata dari Eropa Timur di bulan Juni-Juli. Tetapi dari pihak
pengelola sendiri telah mempunyai akumulasi pada tahun 2015 telah dikunjungi
oleh 600-800 tamu. Walaupun dengan tingkat kunjungan yang sedikit, tetap dengan
perhitungan harga tinggi dan terkendali. Target pengunjung sejak tahun 2014 yaitu
1000 orang namun belum tercapai, dan hanya 800an orang saja. Untuk tahun 2016
ini tetap sama targetnya yaitu 1000 orang, mengingat juga bahwa kunjungan
wisatawan tergantung pada konsidi-kondisi tertentu, misalnya ketika di Eropa
terjadi gunung meletus maka akan terjadi banyak penerbangan yang gagal,
kemudian negara yang memberikan travel warning akan sangat mempengaruhi tingkat
kunjungan khususnya ke Dipowisata ini sendiri.
Jam operasional
atau waktu penyelenggaraan kampung Wisata
Dipowinatan dulunya untuk kunjungan wisatawan tergantung pada kesiapan
masyarakat setempat dalam menerima tamu, karena dulunya ketentuan reservasi
maksimal 1 hari sebelum hari H, kemudian dengan kesiapan yang semakin baik dari
pihak Dipowisata kini sudah berani menerima tamu setiap saat atau sewaktu-waktu
misal pagi, siang, atau sore bahkan malam hari dengan tujuan tidak mengganggu
mood wisatawan yang ketika datang waktu pagi hari namun masih ditunda untuk
sore hari seperti itu. Kampung wisata ini dulunya berasal dari kegiatan sosial masyarakat
yang bergantung pada kegiatan sosial budaya seperti ketika waktu senggang,
kemudian ketika sudah di claim menjadi sebuah kampung wisata pihak masyarakat
sudah merasa memiliki konsekuensi untuk menjadi profesional, bahkan sekarang
sudah menggunakan sistem, membuat data base, dan sudah mempunyai struktur
pembagian pengelolaan seperti warga yang siap ketika menerima tamu dipagi hari,
siang hari, sore hari, dan malam hari. Jadi sewaktu-waktu masing-masing
kelompok pengelola (masyarakat Dipowinatan) siap untuk menerima tamu.
Amenitas dan
Akses, berkaitan dengan fasilitas yang diberikan kepada wisatawan berupa souvenir free yang
sudah masuk dalam paket. Untuk souvenir biasanya berupa gantungan kunci yang
spesifik terbuat dari tempurung luak. Kemudian banyak juga disediakan berbagai
pilihan warna jadi mereka bisa memilih sendiri sesuai dengan kesukaan. Karena
dari awal sudah memiliki data base dari wisatawan yang berkunjung, jadi ketika
blusukan kampung nama-nama mereka sering ditempel di papan depan rumah
penduduk. Hal ini tentunya memberikan pengalaman tak terlupakan kepada
wisatawan. Selain souvenir, ada fasilitas lain yang diberikan kepada tamu yaitu
berupa soft dokumen selama mereka berkunjung atau belajar budaya tradisi di
kampung Wisata Dipowinatan. Ketika kita menginap di home stay sudah disediakan
fasilitas layanan dasar yang berupa sarapan. Jika wisatawan menginginkan makan
siang atau malam maka akan dikenakan charge. Untuk menu disesuaikan dengan
keinginan wisatawan, kemudian dalam proses pembuatan masakan tersebut ada
sebuah kegiatan untuk melakukan pembelanjaan bersama, dan masak bersama. Fasilitas
lain berupa transportasi, jika tamu di arrange sendiri dari pihak Dipowisata
maka akan disediakan fasilitas trasportasi untuk penjemputan di bandara dengan
bus misalnya, karena mengingat kita juga tidak hanya berkeliling di Dipowinatan
tetapi juga telah dipersiapkan untuk City Tour ke Kraton, Taman Sari,
Prambanan.
Amenitas di
Kampung Wisata Dipowinatan berupa home stay (cesky dum), kamar mandi, pendopo
tempat pementasan, serta gedung tempat latihan kesenian. Akomodasi di Dipowinatan ini sendiri meliputi cesky dum dalam
bahasa Ceko artinya rumah Ceko yang digunakan dalam rangka menyambut tamu dalam
artian tamu itu menjadi bagian dari keluarga, sehingga dalam hal ini akan terjadi
kolaborasi budaya. Untuk tamu atau wisatawan yang ingin menginap juga telah
disediakan home stay. Ada 3 home stay yang telah dipersiapkan meliputi 5 kamar,
2 kamar, dan 3 kamar. Karena kampung wisata Dipowinatan di desain bukan untuk
mass tourism tetapi untuk grup kecil, family group, atau wisata dalam
paket-paket khusus, tetapi harga tetap tinggi. Hal ini bertujuan untuk tetap
menjaga kelestarian dari tradisi budaya masyarakat setempat.
Akses, tepatnya
berada tidak jauh dari pusat kota kurang lebih hanya 1 km dari Malioboro dan
700 meter dari titik nol. Dari nol km kota Yogyakarta, kita hanya perlu ke arah
timur hingga sampai perempatan Gondomanan, kemudian dilanjutkan ke selatan
kira-kira sejauh 500 meter. Setelah sampai di Purawisata kita bisa langsung
masuk ke arah timur untuk menuju lokasi Kampung Wisata Dipowinatan. Kampung
Wisata Dipowinatan masuk ke dalam wilayah administratif Kelurahan Keprakan,
Kecamatan Mergangsan, Kotamadya Yogyakarta, Provinsi DIY.
Pemasaran kampung
wisata Dipowinatan melalui website http://www.dipo-wisata.com
dan http://dipowisata.blogspot.com
selain itu, membangun komunikasi seperti dengan Pak Marsito yang memanfaatkan
warga Indonesia yang sampai saat ini masih tinggal di Ceko. Jadi ada semacam
cabang atau ada pihak pengelola (pihak penyalur) dari negara Eropa Timur
sehingga tetap menjadikan kampung wisata Dipowinatan ini banyak diminati oleh
wisatawan Eropa Timur. Dipowisata ini juga telah memiliki sistem komunikasi
pasca kunjungan, jadi setiap tamu yang datang pengelola berusaha berusaha untuk
mendapatkan by name, dan contact person. Kemudian tim data base Dipowisata
selalu menyapa kembali wisatawan yang pernah berkunjung ke Dipowisata.
Catatan Kritis:
Saya sangat setuju dengan paket atau
atraksi yang dikembangkan oleh masyarakat Dipowinatan sampai saat ini, karena
masih mengangkat budaya tradisi tradisi Jawa pada umumnya dengan kata lain
masih mengangkat tema kehidupan asli warga kampung di Yogyakarta pada khususnya,
baik dari pakaian adat, upacara adat dimana sudah mulai ditinggalkan oleh
banyak orang. Kemudian untuk masalah home stay dengan kuota yang sedikit atau
dengan tujuan bukan untuk mass tourism tentunya akan membantu tetap
terpeliharanya budaya yang ada di Dipowinatan, walaupun wisatawan banyak yaang
berkunjung, namun yang bisa menginap hanya sedikit hal ini tentunya tidak akan
terlalu berpengaruh terhadap sosial budaya masyarakat, sehingga dampaknya dapat
terkendali. Jika wisatawan terlalu banyak atau yang menginap cukup banyak
tentunya dampak negatif yang ditimbulkan akan langsung dirasakan oleh
masyarakat. Untuk masalah lokasi sendiri, kampung Wisata Dipowinatan ini
sendiri sangat sempit menurut saya, sehingga akses jelajah atau blusukan hanya
dapat dilakukan dengan jalan kaki. Dengan rumah penduduk yang sangat padat,
menurut saya untuk wisatawan rombongan yang terlalu banyak tidak bisa blusukan
di kampung ini. Namun secara geografis, tata letaknya sangat mudah dijangkau dengan
dilengkapinya papan petunjuk yang bisa menghantarkan kita sampai di tempat
tujuan yaitu kampung wisata Dipowinatan.
Sekiranya
itu saja catatan dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf, terimakasih.
Paket Wisata
Dipowinatan
1.
Paket
Mawar ( Paket dasar )
Itinerary :
09.00
– 09.30 : Upacara Penyambutan
·
Penyambutan dengan
Bregodo Keprajuritan
·
Pengalungan Bunga
·
Minuman Selamat datang
“Beras Kencur” dan Mineral Water
09.30
– 09.40 : Penjelasan Progam
09.40 – 10.10 : Atralsi seni pertunjukan Musik
Garapan kolaborasi music Gamelan dan Modern
10.10
– 11.00 : Blusukan Interaktif ( Rambling )
11.00 – 11.45 : Atraksi Kerajinan Tatah Sungging
Wayang/Kerajinan Tas Kulit (Workshop singkat)
11.45
– 12.15 : Atraksi Seni Hiasan Janur (Workshop Singkat)
12.15
– 13.00 : Atraksi Seni Tari Klasik Gaya Yogyakarta – Teh & Snack – Souvenir
Keterangan :
·
Durasi : 3 s/d 4 jam
·
Price : $15 /pax – minimal 20 pax
·
Fasilitas : Pemandu Lokal – Soft Copy document
2.
Paket
Melati
Itinerary :
09.00
– 09.30 : Upacara Penyambutan
·
Penyambutan dengan
Bregodo Keprajuritan
·
Pengalungan Bunga
·
Minuman Selamat datang
“Beras Kencur” dan Mineral Water
09.30
– 09.40 : Penjelasan Progam
09.40
– 10.00 : Atraksi Seni Karawitan
10.00
– 10.30 : Blusukan Interaktif ( Rambling )
10.30
– 11.00 : Atraksi Kuliner pembuatan arem-arem ( Workshop Singkat )
11.00
– 11.30 : Atraksi Seni Hiasan Janur ( Workshop Singkat )
11.30
– 12.00 : Edukasi Budaya Javanis Culture
12.00 – 13.00 : Atraksi Seni Tari Klasik Gaya
Yogyakarta – Makan Siang – Teh & Snack – Souvenir
Keterangan :
·
Durasi : 4 s/d 5 jam
·
Price : $20
·
Fasilitas : Pemandu Lokal
3.
Paket
Melati Plus
Itinerary
09.00
– 09.30 : Upacara Penyambutan
·
Penyambutan dengan
Bregodo Keprajuritan
·
Pengalungan Bunga
·
Minuman Selamat datang
“Beras Kencur” dan Mineral Water
09.30
– 09.40 : Penjelasan Progam
09.40
– 10.30 : Atraksi Seni Pertunjukan Karawitan ( Interaktif )
10.30
– 11.30 : Blusukan dan Berkunjung ke Keluarga Jawa ( Interaksi )
11.30
– 12.00 : Atraksi Kerajinan Kulit ( Workshop Singkat )
12.00
– 12.30 : Atraksi Seni Hias Janur
12.30 – 13.00 : Atraksi Seni Tari Klasik Gaya
Yogyakarta – Makan Siang – Teh & Snack – Souvenir
13.00 – 14.00 : Special Program merayakan ulang
tahun, hari jadi pernikahan, pesta nama, dll
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Gedung Grha Induk KUD/Koperasi Unit Desa meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 28 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: pusatkud.jakarta@gmail.com Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya bidang Keuangan: 0813-8327-6229 DRS.H.SUPRIYONO Alamat. Grha Induk KUD
Jl. Warung Buncit Raya No. 18-20
Pejaten - Jakarta Selatan jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.